Potret pertama Celun by myself
Hai teman..
Satu hal yang tak terlupakan dari Bangko adalah Aqshel. Biasa kupanggil Celuun. Umurnya sekarang 4 tahun. Ulangtahunnya barengan ma aku.
Celun adalah bayi lucu dan guantengnya bikin aku gemesh. Apalagi gaya rambutnya yang mirip ama pak Lelaki Surga. Hihihi. Berkat si celun, aku makin mengerti dengan apa yang dinamakan Ibu.
Berawal aku "nginthil" pak Lelaki Surga di Bangko. Hidup di kota yang asing, orangnya pun juga asing. Sekian banyak tetangga, cuma "dia" yang menyapaku. "Dia" menjadi orang pertama yang mau memperkenalkan dirinya kepadaku, menjemputku ketika mau belanja sayur. Dan "dia"lah yang memperkenalkanku dengan tetangga. Seorang yang bisa dibilang ibu muda yang sudah beranak hampir 3. Yang terakhir masih dalam kandungan. Saat itu 8 bulan.
Sebulan kemudian. Di sepertiga malam, pak Lelaki surga mendengar ada yang mengetuk jendela rumah, dan memanggil namaku. Saat itu jam menunjukkan jam 3 petang. Aku langsung teringat pada bim-bim, anak pertama teman pertamaku itu. Tanpa pikir panjang, aku langsung keluar dan menemui bim-bim. Untung bim2 beneran.. Bisa jadi kalo bim2 jadi2an, hehehe. Apalagi kabarnya di komplekku saat itu, banyak cerita seremnya.. Sering ada hantu yang ketuk2 pintu atau jendela. Sering kecium bau2 mencurigakan, itu berarti hantunya lagi lewat. *stoooopp... Kog malah horor.
Aku yang gak punya pengalaman melahirkan, tiba2 dihadapkan dengan bumil yang mau melahirkan, yaaaa... Gak usah ditanya donk ya, pastinya aku bingung total. Suami bumil ini kebetulan sedang di luar kota, di desa terpencil tanpa sinyal. Gak pake mikir panjang, aku nelpon ibu sayur langgananku.
Singkat cerita, sampailah kami di rumah sakit bersalin. Udah amaaan. Udah bisa nafas legaa. Tinggal nunggu jabang bayinya keluar. Aku sendirian menemani sang bumil sampai melahirkan (alhamdulillah normal). Sedangkan pak Lelaki surga menemani kedua anak bumil yang masih kecil di rumahku. Lihat proses melahirkan secara langsung itu "Allah benar2 maha Besar". Saat melihat si jabang bayi ditarik keluar oleh bu bidannya, uuuhhh... Gak isa berkata2 dah. Langsung teringat ama Ibu dan meneteskan air mata. *mbokqeee anak wedokmu kangen.
Naahh... Mulai saat itulah bayi Celun menjadi bayi yang tak terlupakan olehku, mungkin bisa sampai seumur hidupku. Sampai sekarangpun aku masih komunikasi dengan celun via bbm mamaknya. Celun sering mengirim pesan suara kepadaku.
"Tante Mithaaa"
"Tante Mitha lagi ngapain?"
"Tante Mitha udah mandi belum?"
Gak kerasa Celun sekarang udah 4 tahun. Ngomongnya udah lancar. Udah criwis kayak mamaknya. Udah punya adek, cewek pula. Jadi mamas yang baik ya celuun.
Semoga celun menjadi anak yang sholeh, kebanggaan ortu dan mamas. Belajar yang rajin yak celun... Miss you so much...
Celun ganteng.. Kyaa kyaa...
Damai melihat mereka tidur pulas....
Kalo inget celun, ditempatkan lagi di Bangko mah aku rela.
0 komentar:
Posting Komentar