"Besok dikau ada acara gak?"
"Td aku wa an sama bu susi, bu susi ngajakin ketemuan bareng bsk sama mb fen, rncn aku sama bususi en mb fen janjian ketemuan bareng trus mau rame2 ke rmh dikau"
Pulang dari kota tua kemaren, dapet Wa dari sahabat lama dari Bangko, Bucha. Langsung semangat 45 nih. Bangkoners lagi liburan di Jakarta. Horeeee.. Temu kangen.
Bucha (Bu Icha) dan mbak Feni adalah sahabat sama2 penempatan Bangko. Masih ada sahabat2 yang lain, tapi berlibur di laen kota.
Sekarang, karena aku udah mutasi tugas belajar di Jakarta, berpisahlah kami. Kalo bu susi, suaminya doank yang di Bangko, bu susi gak ikut, dia lebih memilih menetap di Jakarta bareng anak2nya. Bu susi ada usaha katering sama warung bandung di daerah warung buncit. Menu andalan adalah Mie Kocok usi chemer.
Kembali ke topik. Sebenernya badan udah capek setelah keliling kota tua. Apalagi besok paginya ada jadwal yoga. Lak koyok opo awakku?. Tapi karena demi Bangkoners, aku rela deh berpegel2 ria. Mumpung mereka di jakarta. Kapan lagi cobak?.
Siang itu, kami bertemu lagi setelah sekian lama kami gak berjumpa. Aku sangat bersemangat untuk berjumpa dengan mereka. Terlihat raut wajah yang bahagia, senyum merekah lebar, tatapan mata yang menunjukkan kami benar2 saling kangen. Aaaarrgghh.. Salah satu surga dunia. Rasa yang udah lama tak pernah dirasakan.
Bertemu dengan mereka langsung mengingatkanku pada kenangan dan cerita2 di masa lalu. Yang teringat jelas adalah saling menghibur dikala merasa bosan. Yaaakhh.. Bangko adalah penempatan kami yang pertama. Sehingga kami membandingkan antara Bangko dengan kota asal kami masing2. Dan saat itu kami beranggapan Bangko adalah kota yang paling membosankan. Minim hiburan, kotanya kecil, sisanya adalah kebun sawit dan karet. Rasanya ingin cepat2 kami pindah dari situ.
Merekalah salah satu yang bisa memperkuatkan aku untuk bertahan dan betah di Bangko. Dan akhirnya, diantara kami, aku lah yang pertamakali mendapatkan jatah mutasi. Semenjak itulah kami tidak saling bertemu. Yaaa.. Hanya Wa yang menjaga kami untuk saling berkomunikasi.
Melihat dan bertemu mbak fen dan Bucha, rasanya bahagiaaa banget. Untuk bu susi aku baru kenal busus setelah aku di Jakarta. Jadi gak ada cerita spesial di Bangko bersama busus.
Di halaman parkir ACE hardware kami bertemu. Kami bersalaman, dan cipika cipiki dan saling melihat wajah masing2. Tidak ada yang berubah. Mbak fen masih seperti itu. Bucha juga masih tetap sama. Upss.. Ada yang beda dink dari Bucha. Rambutnya gak bergelombang. Jadi terlihat makin bulet aja wajahnya, hihihi.
Weeell... Fisik bolehlah berubah. Tapi mereka tetaplah sahabatku yang seperti dulu. Ramah, bersahabat, dan berantusias.
Kemudian kami langsung bergegas menuju ke BSD. Tepatnya di Aeon mall BSD. Moll yang katanya terbesar di Asia. Katanya sih lebih seru maen ke aeon kalo malam hari. Karena banyak lampu kerlap kerlip yang berbentuk seperti pohon sakura. Sayangnya kami berkunjung di waktu yang kurang tepat. Kami datang di waktu siang, dimana tidak ada lampu kerlap kerlip yang berbentuk pohon sakura.
Kami memasuki moll. Hmmmm... Yang namanya moll ya paling begitu2 aja. Kami langsung menuju ke foodcourt yang di lantai bawah. Dimana banyak makanan japanese food berjejer-jejer yang menggiurkan mata. Sushi, takoyaki, okonomiyaki, tempura, mie udon, dll. Kami berpencar untuk memilih kudapan apa yang ingin kami beli. Bu susi memilih sushi, mbak fenny memilih chicken karage, Bucha yang katanya lebih memilih sushi karena sushi dan akhirnya berubah haluan dan gak sengaja aku ketemu bucha saat kami sibuk memilih takoyaki dan membeli kudapan yang sama.
Setelah membayar, kami berdua baru menyadari sesuatu.
"Kenapa kita belinya samaan bumitooong?"
"Oooo iyak.. Seharusnya beda, kan bisa incip2. Duh gimana sih kita ini?"..
Duuhh.. Ternyata o'on kami tidak berkurang sama sekali. Hahaha. Dan kami bangga itu, *eeeehh.
Ternyata bu susi sudah siap di kursi menunggu kedatangan kami. Diantara kami, bu susi lah yang paling mborong. Ouw iya, bu susi bawa seorang anak gadisnya juga. Duh aku lupa e namanya siapa, *maap ya teh.
Kami menikmati makanan2 kami. Saling comot sono comot sini. Bdw takoyakinya enak. Aku ketagihan euy. Isi guritanya juga gede. Gak kecil kayak di warung2 yang pernah aku samperin.
Kenyang dengan makanan, kami melanjutkan jalan2 keliling moll. Dan tentunya eksisss donk, berfoto-foto ria.
Ini memang akunya yang kece badai atau kameranya yang canggih?
Nyolong foto diantara bunga2 yang dijual.
Puas dengan berjalan mengelilingi moll. Kamipun kembali ke mobil bu susi. Rencananya bu susi mengentarku cuma sampai ke BXC, karena di situ pak Lelaki surga akan menjemputku. Dan tiba2 mbak fen nyelethuk, "penasaran ih ama rumahnya mbak Mitha". Haseeekk... Kesempatan nih, "yuk mampir rumahku". Ahay, aku gak jadi turun bxc. Langsung turun di depen rumah. Mbak fen pinterrrr... Hahaha.
Akhirnya sampailah kami di rumahku yang berantakannya masyaallah. Tau sendiri lah kalo rumah dipasarahin ke suami jadi apa prak prak prakkk. Hayooo jadi apaaa...?. Sampah dimana2, kasur yang di depen tv sepreinya tengplethot. Jemuran yang udah kering asal digletakin. Yaaaa begetolah. Gak aman kalo memasrahkan rumah pada suami. Wong tak suruh nyabutin rumput yang di taman aja sampe sekarang belom bergegas. Ni rumah berasa di Bangko. Dikelilingi oleh hutan.
Mbak fen langs tepar di kasur depen tv. Bu susi juga tepar di sofbed. Pada tepar semuaa.. Sepertinya efek kekenyangan. Hahaha.
Puas tepar si rumahku, jam setengah 6 mereka pamit pulang. Rasanya kug susah ya membiarkan mereka pergi. Sehari mah gak puas. Kapan lagi ya bisa kumpul begini?.
Sukses ya guys di Bangko. Mbak fen semoga dapet jatah mutasi di bulan Mei. Bucha, bersabarlah dulu di Bangko. Masih 2 tahun lagi ya jatah mutasinya. Bu susi, sukses buat usaha kulinernya. Dan buat aku, smoga dapet penempatan yang terbaik dari Allah. Aku udah siap meskipun penempatan sampai papua. *duh.. Pasrah banget ya gue.
0 komentar:
Posting Komentar